My College Life: Cerita KKN UNY 2015 - Kelompok 2198 Part. 1 - My New Family

*bersih-bersih debu di halaman depan blog*
*buka dashboard blog, pilih entri baru*
*siap di hadapan keyboard*

Apa kabar?
Lama banget ya saya nggak ngoceh di sini? Postingan terakhir sih tertanggal 28 Mei 2015, yang artinya udah sekitar 6 bulan lebih saya nggak nyentuh blog ini sama sekali. Mumpung belum lupa cara nulis di blog, di kesempatan posting bulan Desember ini saya mau sekedar berbagi cerita mengenai kelanjutan postingan-postingan sebelumnya. Masih ingat? Ya. KKN dan PPL.

Kesibukan bulan Juni - September lalu membuat saya mengesampingkan menulis curhatan macam ini, Oktober juga sibuk mengurus persiapan praktikum kuliah konsentrasi, ditambah lagi bulan November laptop harus nginep di tempat servis, yah, tapi mumpung belum bener-bener lupa tentang pengalaman yang luar biasa tersebut, saya akan coba menceritakannya sedetil mungkin, semoga bisa memberi manfaat juga, khususnya untuk mahasiswa UNY yang tahun depan KKN. Disimak yaa. 

Jadi, seperti yang sudah sedikit saya jelaskan di sini, KKN alias Kuliah Kerja Nyata adalah program WAJIB, ingat ya, WAJIB untuk seluruh mahasiswa di Indonesia, termasuk mahasiswa unyu UNY. Di postingan lalu, di kalimat terakhir sebelum penutup, saya ungkapkan, “Seperti apa pembawaan dan senyum keluarga baruku nanti ya?"

Ini jawabannya,

Sebenarnya ini foto pertama bersama-sama kami namun bukan pertemuan pertama kami. Seperti yang sudah saya ceritakan, tanggal 3 Juni 2015 kami menghadiri pembekalan KKN di Auditorium UNY, dan saat itu pulalah kami bertatap muka secara langsung dan saling berkenalan. How was it? It was AWKWARD of course. Tahu kan rasanya bertemu orang-orang baru untuk pertama kali? Ya pasti gitu-gitu aja. Sayangnya pertemuan perdana itu tidak sempat kami abadikan, mungkin karena masih malu-malu mau, eh.

Foto di atas diambil Rabu, 24 Juni 2015, di Balai Desa Karangrejek, sesaat setelah penerjunan KKN. Bisa dilihat lah, masih baru ketemu aja alay-nya kayak gitu, gimana kalau udah tinggal bareng. Hahaha, dan memang benar, teman-teman keluarga baruku ini memang over-action alias alay dan sangat menyenangkan.

Dua hari setelah penerjunan, tepatnya Jumat 26 Juni 2015, sekitar pukul 08.00 WIB, kurang lebih 4.000 mahasiswa memadati GOR UNY untuk mengikuti upacara pelepasan KKN UNY periode semester khusus. Acara pagi itu berlangsung ‘errrr...’. Awalnya kukira acara baru akan dimulai pukul 08:00 dan selesai pukul 11:00, eh ternyata pukul 08:00 dimulai dan pukul 08:30 sudah selesai. Yah, padahal ngantri masuk GOR dan pengkondisian mahasiswa bangkotan saja satu jam lebih.

Nah ini nih penampakan GOR kala itu. Tribun dibagi berdasar lokasi tempat KKN, yang kebagian Gunungkidul seperti kami ya di sayap selatan seperti ini, sementara para ketua dan sekretaris kebagian tempat duduk di bawah, di depan stage.



Mahasiswa yang akan mengikuti KKN di semester khusus dibagi menjadi 2 waktu, yaitu di bulan Juli (untuk mahasiswa kependidikan), dan bulan Agustus (untuk mahasiswa non-kependidikan). Berhubung bergelar mahasiswa kependidikan, saya kebagian KKN di bulan Juli alias Shift I, yang harus berjuang lebih ekstra karena akan bebarengan dengan bulan Ramadhan, namun bahagia karena libur KKN juga lebih lama sebab ada Hari Raya Idul Fitri di dalamnya. Cihuuuuy!

Sebelum saya ceritakan mengenai kegiatan KKN saya, alangkah lebih baik kalau saya ceritakan dulu tokoh-tokoh penting di balik semua cerita itu.

Kelompok 2198, sebuah keluarga kecil yang menjadi tokoh utama cerita KKN UNY 2015 di Desa Karangrejek, tepatnya di dusun Karanggumuk 1 ini terdiri dari 10 orang pada awalnya, dan berasal dari semua fakultas di UNY kecuali FIP atau Fakultas Ilmu Pendidikan, namun beberapa hari sebelum pembekalan ternyata anggota kami bertambah 1 orang, yang berasal dari jurusan PGSD alias dari FIP dan melengkapi pelangi 7 fakultas UNY di kelompok ini. Berikut profilnya.

1. Ardani Pramono – Pendidikan Teknik Informatika – Fakultas Teknik


Dani adalah ketua kelompok 2198 yang punya semangat juang tinggi, walau kadang pemikirannya nggak nyambung dan sering nggak sesuai sama keinginan anggotanya yang pada bandel. Sering banget didemo temen-temen gara-gara keputusannya, dan pada akhirnya Dani juga-lah yang harus ngalah sama mereka. Maklum, dia anggota kelompok yang paling muda kedua, ya susah kalau harus bisa menang dari “kakak-kakaknya.” Hahaha. Cowok asal Prambanan, Sleman, ini punya sifat disiplin, keras kepala, agak plin-plan, sering ngalah, mau mengerti keadaan teman-temannya, sering banget sakit, dan hobi banget ngorok. Dani punya fans berat yang masih di bawah umur, sebut saja Sinta, 12 tahun, putri Bapak Ketua RT 30 Karanggumuk 1. Di “sarang penyamun” alias kamar cowok, dia peringkat satu untuk suara ngorok paling keras, pernah saat itu jam 1 malam, saya terbangun ya gara-gara ngorok-nya si Dani ini. Kata-kata andalan Dani yang nggak pernah terlewatkan antara lain; “Serius iki.. Serius..” dan “Iyo to? Iyo to?

2. Asep Santosa – Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi – Fakultas Ilmu Keolahragaan


Asep adalah sosok temen yang unik. Kadang sifat gila-nya datang tak terduga, kadang sifat bijaksana-nya juga muncul entah dari mana. Sepertinya dia punya kepribadian ganda. Cowok Banjarnegara ini hobi banget olahraga, secara dia anak PJKR. Olahraga favoritnya adalah jogging atau sprinting, alias lari-lari imut di lapangan. Dia juga aktif di kegiatan-kegiatan KKN, selaku pembicara dan pengisi acara karena kepintarannya dalam bercuap-cuap. Asep juga jadi favorit anak-anak Karanggumuk 1 karena ke-supel-an-nya. Oh iya, dia hobi banget ngobrol lewat telepon entah sama siapa, bahkan tengah malem pun demikian. Asep ini adalah kakak tertua ketiga di kelompok 2198, nah sifat bijaksananya yang kadang-kadang muncul tak terduga itu mungkin datang dari sini, karena di termasuk yang dituakan. Haha.

3. Esti Windiarti – Pendidikan Teknik Boga – Fakultas Teknik


Esti yang notabene adalah seorang calon juru masak ini juga punya kepribadian unik. Di balik wajah cantik dan senyum manisnya, dia punya jiwa psikopat, sebut saja begitu. Kadang dia frontal dalam mengemukakan pendapat, kadang juga “menganiaya” kami dengan tonjokkan imutnya, tapi kadang juga ngayomi layaknya embak-embak babysitter (dari situ kami panggil dia Mbak Esti, walau dia anggota yang paling muda ketiga) dan bijaksana layaknya ibu rumah tangga, nah gara-gara ini, anak-anak di Karanggumuk 1 juga pada seneng sama Mbak Esti. Pemikiran cewek asli Bantul ini cerdas tapi dia lebih sering ngikut pendapat yang lain. Sering juga curhat tentang pacarnya yang masih adik angkatan (dan dari situlah dia disebut pemburu brondong, hahaha). *Update* Mbak Esti sekarang jomblo lho, hahaha.

4. Feni Sri Mulyani – Pendidikan Geografi – Fakultas Ilmu Sosial


Feni, the youngest member of the family, alias anggota termuda kami. Kalau dari ukuran badannya sih nggak keliatan paling muda ya? Hahaha. Feni ini walaupun masih muda tapi pemikirannya cerdas dan lugas, bisa memimpin, idenya tertata rapi nggak seperti kamar kosnya yang seperti kapal pecah. Cewek asli Riau ini hobinya makan, keliatan kan? Dia juga paling cepet kalau masalah tidur, bahkan waktu lagi rapat atau ngobrol-ngobrol di ruang tamu, suara cerewet Feni bisa tiba-tiba hilang dan digantikan suara ngorok, padahal dia masih duduk. Hebat. Dari semua cewek di kelompok, Feni lah yang suara ngorok-nya paling kenceng, bahkan bisa terdengar sampai ruang tamu posko. Oh iya, di balik sosok tegas dan cerewetnya, Feni tetaplah anggota termuda yang kadang-kadang juga masih bertingkah seperti anak kecil, sudah kami anggap seperti adik kami sendiri. Dia juga gampang akrab sama penghuni posko rumah Pak Dukuh dan warga sekitar karena pembawaannya yang ramah dan ceria. Yang unik, dengan ukuran badan yang paling besar di antara kami, Feni-lah yang paling takut sama yang namanya hantu. Ealah Fen.

5. Fidiah Pamrih Utami – Pendidikan IPA  – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Fidiah atau Fidi atau Diah, adalah anggota kelompok yang rumahnya paling dekat dengan lokasi KKN kami. Cewek asli Ponjong, Gunungkidul ini hobi banget ketawa walaupun kadang yang diketawain nggak lucu sama sekali. Di balik mukanya yang judes dan galak, dia punya hati malaikat dan sangat peduli sama semua teman-temannya. Fidiah juga punya suara unik yang hanya bisa diproduksi oleh dia sendiri. Dia anak IPA, nggak heran jago banget ngutak-utik percobaan-percobaan ilmiah buat proker KKN kami, saya mah cuma bisa ndomblong di pojokan, haha. Fidi ini pula yang menjadi GPS kami kalau mau keluar dari zona aman lokasi KKN untuk sekedar mencari kebutuhan hidup (sebut saja jajanan ringan, es krim, minuman dingin, mie ayam bakso, ataupun bakso bakar super pedas khas Taman Kota Wonosari). Fidi jugalah yang rajin banget nguber-uber semuanya buat ngerjain laporan individu biar cepet beres, dia juga rajin banget bikin catatan harian KKN (yang ternyata nggak dikumpul di LPPM) dan dengan senang hati mau berbagi pada teman-temannya buat dicontek. Salute!

6. Gustriani Cahyawulan – Pendidikan Bahasa Jawa – Fakultas Bahasa dan Seni


Wulan adalah gambaran sosok gadis menthel yang sering kita jumpai di kampus-kampus. Kemayu-nya bener-bener di luar nalar, bahkan sampai di luar posko. Cewek asli Cilacap ini hobi banget mandi, dandan, dan selfie. Handphonenya selalu penuh oleh foto selfie, baik dia sendiri maupun bareng kami. Si endut ini orangnya ramaaaah banget, asik diajak ngobrol, manutan, suka jajan dan ngemil juga, dan keibuan. Sifat keibuannya bisa bikin anak-anak Karanggumuk 1 nemplok bak monyet sama induknya. Dia dari jurusan Bahasa Jawa tapi sering malu-malu kalau duh ngomong pake Bahasa Jawa yang tingkatan kesopanannya tinggi (alias Krama Inggil), nggak lancar katanya. Haha.

7. M. Rezki Weldhanie – Pendidikan Seni Musik – Fakultas Bahasa dan Seni


Kiki adalah kakak pertama alias yang paling tua di kelompok. Anak hits kekinian ini juga punya hobi kayak Asep, telpon-telponan mesra tiap malem. Sifatnya easy-going, kadang santai, kadang serius, kadang frontal, kadang bijaksana, kadang juga bisa gila. Pak ustadz inilah yang sering jadi imam sholat selama di posko. Kiki pinter main alat musik, tapi katanya nggak pinter nyanyi (?). Memang benar sih, suara ngorok-nya saja sumbang dan memabukkan. Peace, Kak Wel. Oh iya, dia pemegang rekor libur cuti lebaran KKN terlama, yakni 8 hari penuh, sementara yang lain cuma 5 hari, maklum, kampung halamannya nun jauh di Kalimantan sana, tapi tetep pulang bawa oleh-oleh kok, haha.

8. Rahmatika Rahayu – Pendidikan Akuntansi – Fakultas Ekonomi


Ayu alias Memet adalah sosok teman yang susah dilupain, mengapa? Mungkin karena kemampuan dia akrab dengan orang lain, ceplas-ceplosnya, dan ekspresi muka yang dibuatnya. Dia nggak jaim sama sekali, that’s why I became close to her really quick. Kami nyambung banget kalau udah ngomongin sesuatu, bahkan hal paling nggak penting sekalipun. Cewek asli Magelang ini pemalas, tukang tidur, hobi kentut, seneng ngemil, dan paling doyan main kartu. She is the queen when it comes to card games. Dia adalah salah satu anggota geng Pong-Pong-Bolong, satu geng super ribut tapi kompak karena sama-sama gila di kelompok 2198 bersama saya dan Winda. Tiga orang inilah pemegang urutan teratas dalam hal kegilaan di kelompok. Pernah satu malam kami bertiga begadang main kartu sambil ngobrol dan ketawa-ketiwi nggak jelas, anehnya, itu sangat menyenangkan, walau pagi dan siangnya ngantuk tak tertahankan. I will surely miss those moments, buddy!

9. Ratmoko Adhi Komaruddin – Pendidikan Guru SD – Fakultas Ilmu Pendidikan


Adhi alias Pak (calon) Guru SD adalah “anggota baru” yang saya ceritakan di atas tadi. Pak SD ini adalah sosok mahasiswa kritis dan cerdas dalam berpendapat dan mengemukakan teori-teori, tapi lebih banyak ngikut teman-teman satu kelompok kalau merasa pendukungnya sedikit. Hahaha. Hobinya tidur siang dan main Clash of Clans di handphone-nya. Kalau udah main game online yang satu itu, Adhi jadi seperti orang lain, lupa waktu, lupa makan, lupa mandi, eh nggak ding. Cowok asli Purbalingga ini juga gampang banget akrab sama anak-anak Karanggumuk 1, wajar lah ya, secara dia calon guru SD. Pemahamannya tentang teori perkembangan anak sering banget jadi bantuan tersendiri saat kami sekelompok harus berurusan dengan anak-anak sekitar. Satu lagi, nggak kayak penghuni “sarang penyamun” lainnya, Adhi jarang banget tidur ngorok, dia memang nggak berisik, tapi alarm di handphone-nya selalu berhasil membuat saya teriak AAAARRRGGGHHHHH!!!!

10. Winda Nur Akhadya – Pendidikan Matematika  -  Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Winda atau Mbak Windul adalah satu-satunya orang di kelompok 2198 yang sudah saya kenal sebelumnya. Kurang lebih sudah 17 tahun saya mengenalnya. Kok bisa? Ya iyalah. Kami tetangga di dusun yang sama sejak masih kecil. Setelah jadi anggota sekelompok, kami jadi lebih akrab layaknya kakak-adik (eh?) dan jadi tambah gila. Banyak kelakuan di luar nalar yang dilakukan Winda selama KKN, yang belum pernah saya lihat selama kami bertetangga selama ini. Nahlo. Winda ini anaknya rame, cerewet parah, peduli sama anggotanya, setia kawan, pinter tapi nggak keliatan pinter (lah?), lebih sering keliatan cengoh daripada keliatan anggun, sering ngobrol sampai jadi mbak favoritnya anak-anak Karanggumuk 1, seneng banget cerita dan super nyambung kalau sudah cerita panjang lebar sama saya (terlebih ngomongin orang, Astaghfirullahaladzim). Yang paling parah adalah kebiasaannya, yaitu kentut sembarangan, entah saat ngerjain catatan harian di ruang tamu, saat tiduran atau ngobrol di kamar, saat cuci piring bareng di dapur, bahkan saat ada kegiatan di balai dusun maupun waktu piknik di pantai. Tak kenal waktu maupun tempat. Joss.

Selesai? Belum. Cerita selanjutnya bersambung ke postingan berikutnya yaa. See you there.


Yogyakarta, 11 Desember 2015




Post a Comment

0 Comments