Hmm, entah mengapa pasti menulis kata-kata pembuka itu selalu sulit. Kebingungan selalu saja terjadi saat hendak memilih kata alias diksi yang bisa mewakili kata hati, eciye kata hati. Cut! Oke, kali ini sang penjelajah tak akan berbasa-basi di paragraf pertama ini, ia juga tak akan menceritakan pengalamannya mengeksplor tempat wisata di postingan kali ini, ia ingin bercerita sedikit mengenai aktivitas akademiknya yang kian hari kan bergelombang layaknya jalan menuju puncak Bukit Sikunir. Jadi, sang pemilik blog ini kini telah menyelesaikan semester kelimanya di Pendidikan Bahasa Inggris UNY, setelah ujian semester selesai, mulai bermunculanlah pengumuman-pengumuman tentang KKN dan PPL. KKN alias Kuliah Kerja Nyata mungkin hal yang biasa bagi mahasiswa kebanyakan bukan? Tapi PPL? Huwooo... Jangan salaaah. Cuma mahasiswa jurusan kependidikan saja yang akan mengalaminya. (Lalu tak sadarkan diri).
PPL atau yang biasa dikenal dengan Praktik Pengalaman Lapangan memang menjadi buah bibir di kalangan kami para mahasiswa kependidikan, terutama kelas saya, Pendidikan Bahasa Inggris J FBS UNY angkatan 2012. PPL adalah saat-saat mahasiswa kependidikan melatih kebolehannya mengajar siswa-siswi sekolah, sesuai dengan keahliannya. Sudah lama kami membayangkan apa yang akan terjadi di beberapa SMP atau MTs atau SMA
Nah, sekarang. Pengumuman KKN-PPL sudah dengan mudahnya saya jumpai berseliweran di Facebook, twitter, bahkan di grup obrolan antar kelas. Mungkin memang sudah saatnya kami mempersiapkan segalanya demi bulan Juli-September tahun ini. Pihak kampus sudah menentukan kapan kami harus membayar, kapan kami harus mendaftar, dan seterusnya. Setelah melakukan pembayaran KKN 2015 di Bank BPD DIY Kantor Kas UNY, kami diminta melakukan pendaftaran via web. Berikut ini pendaftaran online yang saya lakukan.
Untuk PPL, di saat jurusan lain sibuk mengurus letak sekolah yang akan mereka tempati, ada pula yang berencana untuk berebut lokasi sekolah, namun jurusan kami, PBI pun bersepakat untuk mengadakan musyawarah mem-plot-kan tujuan sekolah sesuai prioritas. Agar adil dan tidak tumpang tindih (woh opo iki?). Saat musyawarah penentuan dan pemilihan lokasi PPL, saya memilih SMP Negeri 2 Tempel yang letaknya tak begitu jauh dari rumah, mumpung ada partner yang sekelas juga sih, hehe. Pendaftaran online PPL kami sepakati dilakukan oleh ketua kelas saja, agar tidak terjadi kecurangan. Uniknya, hari pertama saat pendaftaran PPL online dibuka, dari jurusan kami tak ada satupun yang bisa mengaksesnya, sudah dicoba berulangkali hasilnya sama saja, maklum, server pasti sedang sangat down dan belum bisa move on karena traffic yang padat. Duh, UNY. Sekian dulu pembuka kisah KKN-PPL 2015 saya, semoga lain waktu bisa saya ceritakan lagi kelanjutan perjalanan KKN-PPL ini. See you!
(Bersambung)
Yogyakarta, 30 Januari 2015
Yogyakarta, 30 Januari 2015
0 Comments