Voyage Chapter Twelve: Pacitan, An Exotic Beach, A Crazy Cave



Aloha! (ala pantai-pantai di Hawaii), bulan Januari tahun ini memang masa-masanya liburan ya? Musim liburan sekolah dan musim ujian akhir kuliah. Banyak janji dan acara sudah banyak terlaksana, bersama keluarga, bersama teman sekelas, bersama alumni sekolah. Nah, kali ini unik, bertamasya bersama warga satu kampung. Benar! Perjalanan wisataku kali ini adalah sebuah acara rutin setiap dua tahun sekali di kampungku. Destinasi piknik satu dasawisma di tahun ini adalah Pantai Telengria dan Gua Gong di Pakistan Pacitan. Have you been there?

Perjalanan menggunakan dua bus pariwisata besar (yang disewa dari juragan travel di kampung juga, biar dapet diskonan, hehe) dimulai pukul 07.00 WIB pada hari Minggu, 18 Januari 2015. Setelah semua warga yang terdiri dari ibu-ibu PKK yang membawa serta suami dan anak-anaknya yang hendak turut bolehlah naik dengan percumaaaa. Cut! Setelah semua berkumpul, perjalanan dimulai. Di dalam bus A, tak banyak yang kulakukan, tidur, makan jajanan, online, mandi, bergumam, dan lain-lain lagi. Skip.


Rame kaaan?

Kami sampai di Pantai Telengria, Pacitan, sekitar pukul 11.00 WIB. Sang tour leader yang notabene adalah bapak dukuh yang juga notabene adalah bapak saya memberikan instruksi agar kami kembali lagi ke bus sekitar pukul 13.30 WIB. Itu berarti kami harus ada di pantai ini selama dua setengah jam, du-a se-te-ngah-jam! Woohoo! Bermain dengan teman sepermainan masa kecil, bersenda gurau, ber-levitasi ala profesional. Luar biasa.


maaf, kami memang alay


TARGET LOCKED! BANG!






langit, pegunungan, laut, PAS!

foto sama fans


Lelah bermain air dan berfoto ria, kami kembali ke bus, bilas, sholat Dhuhur, tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 13.15 WIB. Perjalanan dilanjutkan menuju Goa Gong yang letaknya tak terlalu jauh dari Pantai Telengria itu sendiri. Sekitar 20 menit, kami sampai. Goa Gong yang terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Donorejo ini ternama sebagai Goa Terindah se-Asia Tenggara, memang warna-warni lampu LED di dalamnya seakan menjauhkannya dari kesan angker dan mistis, malah terlihat indah dan menakjubkan. Dinamakan Goa Gong mungkin karena di dalam gua yang pengap, panas dan panjang ini terdapat beberapa stalaktit besar yang bila dipukul bisa menghasilkan suara mirip seperti yang dihasilkan oleh alat musik Gong.

Full House


SOOO MAJESTIC!

Lihat! Lihat! Ada pesawat!

with Mbak Yana




Selesai mengunjungi Goa Gong, seluruh rombongan memasuki bus masing-masing dan melanjutkan perjalanan pulang menuju Jogja. Senang rasanya bisa menjadi anak pantai lagi setelah sekian lama tidak melancong ke pantai. Pacitan sangat luar biasa, walau nggak ada sinyal sama sekali, haha. Terima kasih sudah membaca. Semoga sehat selalu! Bon Voyage!


Yogyakarta, 30 Januari 2015

Post a Comment

0 Comments