Voyage Chapter Five: Second Day in Malang, My Great Journey!


Pagi kedua di Malang akhirnya datang. 9 Februari 2014, setelah terbangun dari tidur yang nyenyak, kami segera sholat Subuh dan mandi pagi. Kurang lebih sekitar 1 jam total waktu yang kami habiskan untuk mandi dan sarapan pagi itu. Tujuan wisata kami pada hari kedua di Malang adalah Jawa Timur Park 2 dan Eco Green Park yang berada dalam satu komplek. Setelah berpamitan untuk sekaligus pulang ke Jogja, kami diberi Bulik Nurul masing-masing satu toples kaca yang berisi manisan Carica. Sungguh menyenangkan punya keluarga baru yang sangat baik di sana. Akhirnya kami meninggalkan kompleks Perumahan Bumi Mondoroko Raya sekitar pukul 08.00 WIB.

“People don’t take trips, trips take people.” – John Steinbeck

        
Kami sampai di lokasi tempat pembelian oleh-oleh bernama Toko Amarta Jaya di Ruko Istana, Lawang, Malang yang tak jauh dari rumah Bulik Nurul pada pukul 08.20. Setelah puas menghabiskan sisa uang saku kami untuk membeli bermacam-macam oleh-oleh khas Malang seperti buah apel hijau, keripik apel, keripik nangka, dan lain-lain, kami segera berangkat menuju Jawa Timur Park 2, lokasi yang sudah lama kami nantikan untuk dikunjungi. Jalanan Malang pagi itu lain dari biasanya, macet dan panas, entah apa yang menyebabkan jalanan menjadi seperti itu, mungkin karena hari itu adalah hari Minggu, jadi banyak warga Malang yang hendak bepergian, sama seperti kami, haha.



     
Sekitar pukul 09.00, kami akhirnya sampai di Jawa Timur Park 2. Sedikit berbeda dengan Jatim park 1 yang lebih ditujukan sebagai taman bermain dan hiburan, Jatim park 2 lebih menunjukan tempat belajar selain tempat bermain. Jatim park 2 mengusung konsep belajar ilmu alam, biologi dan pembelajaran satwa yang disajikan dengan latar belakang sesuai habitatnya. Jawa Timur Park 2 dibangun di wilayah malang Jatim park 2 terdiri dari Museum Satwa, Batu Secret Zoo dan Pohon Inn Hotel. Setelah membayar tarif parkir mobil, segera saja Mas Dedi menurunkan kami di depan Pohon Hotel Inn, sebuah hotel berbentuk pohon raksasa berwarna cokelat tua dengan banyak jendela yang menghadap ke arah kami. Sungguh hasil karya manusia yang luar biasa megah. Tak lupa kami mengambil foto di tempat itu.




       
Di samping kanan Pohon Inn Hotel, terdapat Museum Satwa yang berbentuk seperti gedung megah yang ada di Amerika sana, diapit oleh dua buah patung gajah berukuran raksasa. Museum Satwa merupakan bagian dari Jatim Park 2. Museum ini menyajikan satwa-satwa yang diawetkan dan fosil-fosil purba yang didatangkan dari berbagai Negara diseluruh benua, seperti benua Amerika, Afrika, Asia, Australia, Eropa, Artik, dan Antartika. Sesuai dengan tujuan didirikannya yaitu sebagai Lembaga Konservasi Ex-Situ Satwa Liar, maka seluruh satwa awetan yang ada di Museum Satwa diperoleh tidak dengan sengaja diburu tetapi diawetkan dari satwa yang telah mati. Selain itu Museum Satwa juga menyajikan replika satwa purba seperti Apatosaurus, Tyrannosaurus-Rex, Stegosaurus, Mammoth, dan replika satwa purba lainnya. Kami juga menghabiskan banyak waktu untuk berfoto di sana, maklum, sudah lama kami mengetahui tempat ini namun baru kali ini bisa benar-benar berada di sini untuk mengabadikan momen wisata kami. Tak lama, kami memasuki pintu masuk museum hewan terbesar di Indonesia itu dengan menunjukkan gelang kertas kami yang sudah berkali-kali terbasahi air namun masih tetap sehat, hehe.












    
Keadaan di dalam Museum Satwa sangat menakjubkan, banyak sekali satwa-satwa di dalam kaca yang diawetkan maupun yang berbentuk patung mirip aslinya, mulai dari kambing hingga jerapah, mulai dari ikan kecil hingga hiu besar, mulai dari semut hingga kumbang raksasa, bahkan fosil dinosaurus raksasa maupun fosil serangga ada di sana. Sangat lengkap dan tertata dengan baik, sungguh hebat. Tak salah jika banyak sekali pengunjung di dalamnya.









       
Hingga tak terasa, sudah kurang lebih 2 jam kami melihat-lihat ke dalam museum. Setelah sholat Dzuhur dan makan siang di kantin yang ada di dalam museum, kami berpindah tempat ke Batu Secret Zoo yang terletak tepat di sebelah kiri Pohon Inn Hotel, tidak perlu naik mobil, cukup berjalan kaki saja selama kurang lebih lima menit.
        
Sampai di pintu masuk Batu Secret Zoo, kami kembali menunjukkan gelang kami kepada petugas masuk. Batu Secret Zoo adalah kebun binatang yang berisi binatang yang benar-benar hidup (berbanding terbalik dengan Museum Satwa tadi). Pada beberapa meter pertama, kami bertemu dengan banyak spesies monyet mulai dari yang berukuran kepalan tangan orang dewasa hingga yang seukuran anak balita. Baunya menyengat. Selanjutnya, adalah zona ular dan katak, yang semuanya berada di dalam kotak kaca yang telah diatur sedemikian rupa seperti habitat aslinya, weleh-weleh. Hawa berulang kali nemplok ke kami saking takutnya dengan katak-katak yang ada di sana, haha. Aku sendiri juga jijik sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi, harus bisa menjadi tokoh yang kuat demi temanku tersayang itu, hahaha.




       
Keluar dari zona ular dan katak, kami memasuki halaman tengah yang terdapat beberapa jenis hewan jinak seperti kapibara, angsa hitam, kanguru, sigung yang berbau aneh, maupun burung merak yang anggun. Setelah berkeliling sebentar, kami memasuki Zona Akuarium. Lagi-lagi banyak sekali macam hewan yang ada di dalamnya. Ratusan jenis ikan dengan warna-warna yang menarik, belut listrik dengan tulisan “Awas Tegangan Tinggi” di akuariumnya, hingga bermacam-macam jenis kura-kura dapat ditemui di sini. Ada patung tokoh-tokoh kartun Spongebob Squarepants juga lho!


        
Kami juga berfoto dengan macan putih yang ada di halaman tengah Batu Secret Zoo, awalnya kami takut, tapi mau bagaimana lagi? Kesempatan sekali seumur hidup nih, hahaha. Zona selanjutnya yang kami datangi adalah Zona Savannah yang berupa lorong panjang dengan dua sisi di kanan dan kiri kami berupa pemandangan lapangan luas yang dilapisi kaca, lapangan tersebut berisi hewan-hewan seperti gajah, rusa, dan lain-lain, benar-benar seperti padang sabana di Afrika sana. Sayangnya, siang itu hujan, jadi terpaksa kami harus istirahat sejenak di gazebo yang berlokasi tak jauh dari zona Savannah, sambil sesekali menjilati es krim yang kami beli di kantin kecil di dekatnya.



    
Setelah hujan berangsur-angsur mereda, kami melanjutkan berjalan, menemukan wahana-wahana (yang lagi-lagi menantang adrenalin) yang berlokasi di area belakang Jatim Park 2. Esta mengajak kami menaiki Tsunami yang notabene adalah wahana pengobrak-abrik isi perut itu, haha. Setelah puas menjajal beberapa wahana, kami berjalan kembali menyusuri Batu Secret Zoo dan bertemu dengan Zona Tiger Land yang berisi berbagai jenis kucing besar seperti harimau Sumatera, cheetah, singa, dan masih banyak lagi. Setelahnya, kami bertemu dengan kuda nil, jerapah, badak, dan lain-lain. Waaah, memang benar-benar komplit kebun binatang yang satu ini. 

Tsunami!!

Puas mengitari Batu Secret Zoo, kami melanjutkan ke Eco Green Park. Memang benar-benar tepat kami menghabiskan waktu terakhir kami hari itu di Eco Green Park. Pasalnya, tempat ini adalah taman berukuran besar dengan banyak taman rindang yang hijau, kolam-kolam ikan, replika candi-candi mungil serta kursi-kursi taman indah yang terawat. Ada hutan kecil dengan teralis besi sebagai pembatasnya, yang berisikan banyak macam burung liar, seperti kasuari, merak, bangau, pelikan, dan banyak lagi jenis burung besar lainnya yang dengan bebasnya melompati pagar dan bergidik ke arah kami, haha. Ada replika gajah yang terbuat dari perangkat komputer bekas yang sungguh menarik. Ada bangunan unik yang khusus berisikan segala hal tentang serangga. Ada pula beberapa tempat menarik yang tentu saja tidak perlu menguji adrenalin kami, seperti Jungle Adventure (menembaki patung pemburu hewan liar serta laba-laba raksasa), Snack Corner, Animal Farm yang berisi banyak jenis hewan ternak seperti kambing (bisa ikut memberi makan kambing juga, lho!), sapi dan unggas berwarna-warni, maupun wahana rumah terbalik yang bisa dibilang sedikit horor. Ada pula tempat santai berupa kafe dengan banyak kursi serta tempat khusus untuk merendam kaki di kolam Ikan Terapi, rasanya geli-geli enak, hahaha.







Wahana terakhir yang kami tumpangi adalah wahana menembak lawan dengan pistol air, “perahu” yang aku dan Hawa tumpangi tak mampu bergerak cepat sehingga malah menyebabkan kami basah kuyup terkena semprotan air dari lawan maupun pancuran di sekitar lokasi wahana itu, haha. Sangat menyenangkan walaupun kami harus menggigil kedinginan karena udara kota Malang sore itu sangat dingin ditambah baju dan celana basah kuyup yang kami kenakan. But, it’s worthed, we enjoyed it.


Pukul 17.00, kami segera melanjutkan perjalanan pulang setelah sebelumnya mengganti baju kami dengan baju yang kering di kamar ganti di sekitar Eco Green Park. Sore itu udara dingin, jalanan ramai namun tidak begitu macet seperti pagi hari tadi. Kami akhirnya menyelesaikan perjalanan kami mengunjungi tempat-tempat wisata terbaik di kota kecil itu. Melelahkan memang, namun lelah kami sebanding dengan pengalaman luar biasa yang kami dapatkan. Kami sampai di rumah Ulin di Jogja sekitar pukul 05.00 dan langsung segera pulang ke rumah masing-masing setelah mengumpulkan foto-foto kami di laptop Ulin. Aku sendiri langsung tertidur pulas selama 6 jam begitu sampai di kamarku hingga terpaksa membolos kuliah di hari pertama masuk kuliah. Yah, tak apalah, kapan lagi bisa sepuas ini bermain? Haha.

makan malam sebelum pulang

Perjalanan dua hari tiga malam kami di Jawa Timur menambah lagi daftar tempat indah yang wajib dikunjungi di negeri kecilku ini. Batu, kota wisata kecil dengan kebersihan dan tata kota yang patut diacungi jempol. Malang, kami pasti akan sangat merindukanmu. Terima Kasih. Jaga kesehatan! Bon Voyage!



Yogyakarta, 18 Februari 2014

Post a Comment

0 Comments