Jadi ceritanya, tanggal 20 Agustus 2014, tepat saat usiaku beranjak dua-puluh-satu tahun,
my partner in crime, Dana Priwantari mengajakku main ke Candi Ijo, dan pukul 10.30 WIB aku segera menjemputnya di rumahnya. Sudah lama aku dengar nama ‘Candi Ijo’ itu, tapi baru kali itu ada yang mengajakku ke sana, tak apalah sekali-kali jadi ‘anak candi’.
"I tramp a perpetual journey.” ― Walt Whitman, Song of Myself
Candi Ijo memang bukanlah destinasi yang terlampau jauh dari tempat tinggalku. Candi ini hanya berjarak sekitar 2-3 km dari Candi Prambanan. Tepatnya terletak di dusun Groyokan, Sambirejo, Prambanan, Sleman. Dinamakan 'Ijo' karena lokasinya memang tepat berada di atas Gumuk Ijo di daerah setempat. Candi ini merupakan candi yang lokasinya tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tingginya 410 mdpl, dan bisa ditempuh dengan sepeda motor ataupun mobil. Jika berangkat dari Yogya, bisa dengan melewati Jalan Solo menuju arah Candi Prambanan. Ambil belokan kanan sebelum Candi Prambanan dan setelah bertemu dengan papan arah menuju Ratu Boko ikuti belokan dan akan ada lagi papan berikutnya tertulis seperti ini:
Ambil kanan dan tinggal ikuti jalan aspal yang menanjak, hati-hati karena jalannya cukup curam dan terjal, hahaha. Sekitar pukul 12.30 WIB, aku dan
Dana mampir shalat Dzuhur di masjid terdekat, masih di jalan menanjak itu, Masjid Miftahul Huda namanya. Masjid ini terletak di dusun Gunung Sari dan siang itu hanya ada sekitar 3-4 orang jamaah yang beribadah di sana. Panas terik sangat terasa dan air wudhu yang dingin bisa sedikit menyegarkan kami. Huahh.
|
tanggal spesial, 20 Agustus :) |
Setelah selesai sholat kami melanjutkan berjuang melewati tanjakan terjal itu, dan akhirnya sekitar 5 menit kemudian kami sampai di lokasi. Setelah memarkir sepeda motor, kami menuju pos satpam yang sekaligus juga merupakan pintu masuk menuju candi. Hanya perlu mengisi buku tamu, tanpa membayar sepeserpun kami sudah bisa menikmati keindahan candi di dataran tinggi tersebut. Cuaca siang itu sangat cerah, angin berhembus cukup kuat dan langit terlihat sangat biru.
|
View dari arah parkiran motor, terlihat juga pos satpam/penjagaan |
|
Candi Ijo |
|
Keadaan sekitar candi dilihat dari candi utama |
Kompleks Candi Ijo terdiri dari satu candi utama dengan pintu masuk yang besar, beberapa candi kecil di bagian depan, dan rerumputan hijau dengan beberapa daun yang sudah mengering. Hanya ada sepasang pengunjung saat kami datang, ditambah beberapa anak sekolah yang sedang menikmati liburan yang datang berlarian beberapa menit setelahnya.
|
selfie with Dana di tangga menuju kompleks candi |
|
another one |
|
this is my partner in crime, Dana |
|
tangga menuju kompleks candi |
|
|
candi utama tampak depan |
Setelah puas mengambil foto dan video, kami pulang karena kepanasan dan kelaparan. Menuju kota Jogja dengan perut keroncongan, akhirnya kami memutuskan untuk ‘bermain’ ke Jogja City Mall. KONA HAWAII-lah tujuan kami setelah sekian lama memutari mall baru itu. Akhirnya, makaaaaan!
|
Es teh dan dessert semacam ketan manis |
|
Katsu dengan bumbu super enak! |
|
muka kelaparan, hahaha! |
Indonesia juga keren kok!
Bon Voyage!
Yogyakarta, 20 Agustus 2014
0 Comments