Culinary Episodes: Nostalgia ke Tahun 90an Sambil Makan Burger, Yuk ke Makmur!

Back to the Future. Salah satu judul film lawas yang entah mengapa seperti menjadi catchphrase yang terus terngiang di kepala saya belakangan ini. Akhir-akhir ini rasanya ingin kembali ke masa lalu, ke pertengahan tahun 90an ketika saya dilahirkan dan belum mengenal dunia kedewasaan yang lumayan menguras peluh ini. Namun, rasanya ingin kembali ke masa itu dengan usia saat ini. Lucu memang.

“Nostalgia is an illness for those who haven't realized that today is tomorrow's nostalgia.” ― Zeena Schreck

Untuk mengobati kerinduan akan nostalgia tersebut, akhirnya saya mengajak dua karib saya, Azis dan Dana yang juga lahir di tahun 90an untuk bercerita sambil makan siang di sebuah kafe tak jauh dari pusat kota Yogya. Kebetulan, kafe dua lantai ini mengusung tema nostaglia, dengan beberapa sudut memperlihatkan benda-benda khas akhir tahun 90an ke awal tahun 2000an. Sudah tahu di mana?


Ya, betul. MAKMUR Chicken & Soda adalah kafe yang kami kunjungi pada 19 Juni lalu. Kafe ini terletak di Jl. Pakuningratan No.37, Cokrodiningratan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, tepatnya di daerah sekitar belakang Pasar Kranggan. Buka mulai pukul 14.30 dan tutup di jam sembilan malam membuat kafe ini lumayan ramai oleh kawula muda, terlebih ketika akhir pekan. Beruntung, kami tak perlu mengantre hari itu karena datang lebih awal. 

Setelah mendapat nomor antrean, kami segera memesan tiga paket menu yang berbeda, berikut list menu yang kami pesan beserta harganya:

- Sakuragi Burger (28k)
- Gojira Fries (22k)
- Perfect Blue (20k)
- Megumi Burger (28k)
- French Fries (15k)
- Sparkling Pink (20k)
- McMur Chicken (27k)
- Natsumi Fries (22k)
- Choco Milk (24k)

Mengapa kami memesan paket berisi masing-masing tiga menu tersebut? Tidak lain adalah karena diberikannya potongan Rp10.000 untuk setiap paket berisi 3 menu yang dipesan, menarik bukan? Dan berikut ini penampakan pesanan kami.



Menurut hemat kami, ukuran burgernya termasuk besar dan mengenyangkan. Pun chicken fillet sebagai isian burger juga sangat melimpah dan gurih renyah. Saking besarnya, sangat sulit untuk melahapnya secara langsung layaknya makan burger, harus kami gigit di beberapa bagian dulu, haha. Kentang gorengnya juga lumayan banyak, dengan beberapa saus berbeda yang ternyata cocok di lidah, terutama Gojira Fires yang sangat terasa curry-nya. Ini favorit saya. Untuk minumannya semua terasa menyegarkan, terutama Sparkling Pink yang saya pesan. Hanya saja menurut saya ukurannya terlalu kecil bagi saya yang minumnya banyak.

Oh iya, hari itu kami tak hanya menikmati makan siang saja tentunya. Bahkan sebelum makanan datang, kami sudah menyiapkan tripod dan kamera untuk memotret beberapa sudut kafe yang sangat aesthetic dan bernuansa retro. Outfit kami hari itu juga spesial, bertema retro futurism era 1999-2000 awal dengan konsep tabrak warna. Setelah lelah berfoto, kami melanjutkan makan dan bercerita seputar nostalgia. Tentang sudah banyaknya perubahan ritme yang terjadi di sekitar kami, tentang cepatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan di luar nalar, dan tentang menjadi menjadi dewasa yang sewajarnya. Senang sekali perasaan saya siang itu walau terik matahari musim panas sudah mulai membuat kami gerah. Jadi bagaimana? Kapan mengunjungi kafe nostalgia ini? Back to the Future!









Yogyakarta, 23 Juni 2022






Post a Comment

0 Comments